Khadija & 'Aisya World

This blog is dedicated for the woman who becomes Khadija & 'Aisya in my life

Tuesday, August 28, 2007

Jika Engkau Mengujiku dengan Cinta

Ya Allah, jika Engkau mengujiku dengan cinta
Aku mohon buatlah aku jatuh cinta kepada orang yang mencintai-Mu
Cinta kepada seseorang yang membuatku lebih mencintai-Mu

Sunday, August 26, 2007

Betapa Susah Menjaga Hati

Khadijah, hari ini aku mengantarnya
Kami berbincang tentang Alchemist, Da Vinci Code juga buku-buku Pramoedya*

Di hadapannya aku tersadar : betapa susah menjaga hati
Sebab ia tetap terjaga meski kita sudah menutup telinga dan mata
Dan jebakannya begitu halus hingga kadang tak kita sadari

*) Alchemist adalah novel spiritual karya Paulo Coelhoe, The Da Vinci Code adalah novel misteri karya Dan Brown, Pramoedya Ananta Toer adalah penulis tetralogi Pulau Buru.

Saturday, August 18, 2007

Tuhan Mengutus Bidadari Untukku

Khadijah, hari ini Tuhan mengutus seorang bidadari untukku
Ia memiliki semua itu:
Wajah yang bercahaya karena air wudlu
Mata yang teduh dan tatapan yang lembut
Senyum yang terulas dan ucapan yang cerdas*

Khadijah, Apakah aku jatuh cinta lagi?
Apakah berarti aku tlah mampu melupakanmu?

*) Kami berdiskusi tentang infrastruktur IT di Perguruan Tinggi

Thursday, August 16, 2007

Apakah Waktu Sanggup Membusukkan Cinta

Khadijah,
Aku masih belum bisa menghapusmu sepenuhnya

Apakah ini benar-benar cinta?
Apakah waktu sanggup membusukkan cinta

Saturday, August 4, 2007

Selamat Tinggal

Khadijah, rahasia ini akan tetap terpendam
Sebatas katapun ia tak pernah nyata
Haruskah aku menjadi pengecut untuk sekedar berucap cinta
Walau mungkin juga terlampau berani: kehilanganmu selamanya

Selamat malam, selamat tinggal Khadijah*
Aku serahkan akhir perjalanan cintaku kepada Allah...

*) Dengan ucapan selamat tinggal kepada Khadijah, saya berharap berakhir pula "Khadija World". Semoga blog ini menjadi monumen yang menyimpan diorama : gejolak jiwa, pencarian makna cinta, dan perjuangan mengatasi badai ujian cinta. Semoga bisa diambil pelajaran (ibrah) darinya.

CHANGE!

Aku pernah berharap
Seorang Khadijah meminangku suatu saat
Tapi sekarang aku berfikir
Mengapa bukan aku yang membimbing seseorang menjadi Khadijah

Kita sering berandai
Jika suatu saat kita mendapat pemimpin seperti Umar bin Abdul Aziz
Tapi mengapa tidak kita wujudkan mimpi itu sendiri
Bahwa kita lah Umar bin Abdul Aziz itu

Kita terlalu sering bersandar kepada makhluk
Dengan hanya menunggu dan berharap
Tanpa berbuat...

Khadijah, Terima Kasih

Khadijah, terima kasih
Mengenalmu membuatku mengerti
Wanita yang baik hanya untuk lelaki yang baik*

Hingga membuatku terpacu berubah
Untuk sekuat tenaga meneladani Rasulallah
Hingga satu saat nanti, layak mendapatkan seorang Khadijah**

Khadijah, aku sangat merindukan
Sosok sepertimu menemaniku meniti jalan pulang
Menuju Kampung Cinta, Kampung Keabadian

*) Wanita-wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita-wanita yang tidak baik (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Q.S. An Nur 26
**) Jakfar Murthada seorang pakar sejarah Islam menulis: “Khadijah merupakan perempuan Quraisy terbaik, termulia, terkaya dan tercantik. Ia diberi gelar thahirah dan sayyidah (penghulu) Quraisy, semua para pembesar kabilah berkeinginan untuk menikah dengannya”. Para pembesar Quraisy untuk melamarnya telah bersedia menyediakan harta yang banyak sebagai maharnya, mereka adalah; Uqbah bin Abi Mui’th, Shalti bin Abi Yahab, Abu Jahal dan Abu Sufyan. Namun Sy. Khadijah –yang terpenting baginya kemulian bathin dan akhlak prilakunya- telah menolak semua lamaran mereka. Beliau menerima lamaran Nabi Muhamad saww karena keluhuran budi pekerti dan kemuliaan jiwa yang dimiliki oleh Nabi Muhamad saww.
Abul Hasan Bakri menulis: “Pada suatu hari Khadijah duduk di antara kumpulan para pelayannya, sementara seorang ulama Yahudi hadir di tempat tersebut. Tiba-tiba Nabi Muhamad saww melewati tempat tersebut. Sewaktu ulama yahudi melihatnya dan mengenalnya, ia memohon kepada Sy. Khadijah untuk mengundang beliau ke acara pertemuan tersebut. Sy. Khadijah mengirim budaknya untuk mengundang Nabi saww hadir di acara itu. Ketika ulama Yahudi melihat tanda kenabian di pundak beliau, lantas ia berkata: “Sumpah demi Tuhan inilah penutup kenabian”.
Sy. Khadijah berkata: “Jika pamannya mengetahui bahwa engkau telah melihat bagian dari tubuhnya maka ia akan menghukum Anda, karena beliau sangat merasa takut kepada ulama Yahudi. Ulama Yahudi berkata: “Siapa yang akan berani berbuat jahat kepadanya, sumpah demi kebenaran kalam Tuhan ia adalah Nabi akhir zaman. Berbahagialah orang yang akan menjadi istrinya, karena beliau orang yang sudah mencapai kemuliaan dunia dan akhirat. Sejak dari sini rasa cinta terhadap Nabi saww telah tumbuh di hati Sy. Khadijah”.
Dengan berlalunya waktu rasa cinta terhadap Nabi saww semakin bertambah. Ini dikarenakan setiap hari beliau menyaksikan kemuliaan pribadi dan keluhuran budi pekertinya. Sampai akhirnya pada suatu hari beliau mendengar bahwa Abu Thalib akan mengirimnya untuk pergi berniaga. Sy. Khadijah segera mengusulkan kepadanya agar Nabi saww pergi ke Syam untuk berniaga dengan membawa barang dagangannya, dengan membagi keuntungan sebagaimana yang telah diberikan kepada yang lainnya. Sy. Khadijah mengirim budaknya yang bernama Maisaroh untuk menemani Nabi saww selama dalam perjalanannya.
Sekembalinya dari perniagaan Maisaroh menceritakan segala keajaiban yang telah disaksikannya selama menemani Nabi saww, yang menunjukkan kedudukan agung yang dimiliki oleh beliau. Dan iapun menyampaikan pesan seorang pendeta tentang Nabi saww kepada tuannya Sy. Khadijah. Setelah mendengar tentang keajaiban-keajaiban yang terjadi pada Nabi saww dari budaknya sebagai rasa syukur ia membebaskan budaknya yang bernama Maisaroh beserta keluarganya dengan membekali modal untuk memulai kehidupan barunya.
Keesokan harinya ketika Nabi Muhamad saww kembali mendatangi untuk menghitung dan menyerahkan keuntungan hasil perniagaannya, ia memancing Nabi saww sehingga diketahui beliau berencana untuk membangun rumah tangga. Sy. Khadijah bertanya: “Apakah Anda senang, jika saya nikahkan dengan seorang perempuan pilihanku? Nabi saww menjawab: “Ya”. Sy. Khadijah kembali melanjutkan: “Saya telah menemukan seseorang yang sesuai untuk Anda, ia berasal dari bangsa Quraisy. Ia perempuan terkaya, tercantik, termulia, paling dermawan dan baik. Ia akan membantu segala urusanmu, ia rela dengan yang engkau miliki dan ia menyesuaikan hidupnya dengan hidupmu. Padahal apabila orang lain yang melamarnya dengan memberikan harta yang banyak ia tidak akan menerimanya”. Diakhir pembicaraannya Sy. Khadijah berkata: “Perempuan itu, yang akan menjadi pelayan dan milikmu adalah Khadijah”.
Karena Nabi saww mengetahui dan mengenal kemuliaan dan keluhuran budi pekerti Sy. Khadijah, beliaupun menerima usulannya dan akhirnya beliau melamarnya melalui pamannya Abu Thalib. Setelah beliau menikah dengan Nabi saww para perempuan pembesar Quraisy mengucilkannya karena beliau telah menikah dengan orang miskin dan bukan bangsawan. Dari pernikahannya yang suci ini terlahirlah Qosim, Abdullah dan empat anak perempuan diantaranya ialah Sy. Fathimah Zahro.
Dicuplik dari Euis D, Sumber: Buzurg Zanon Shadre Islom (Para perempuan besar awal kemunculan Islam), Pazuhesykadeh Tahqiqote Islomi (penelitian dalam bidang keislaman), hal 38-43

Betul-Betul Menjadi Khadijah

Aku sungguh berharap
Suatu saat melihatmu betul-betul menjadi sosok Khadijah
Setia mendampingi perjuangan Muhammad dalam dakwah*

*) Peranan Khadijah :
  1. Khadijah benar-benar memahami jiwa, pribadi serta akhlak Muhammad, sosok yang tidak puas akan cara hidup kaumnya yang masih jahiliah.
  2. Khadijah memberi Muhammad, semangat dan keleluasaan yang sebesar-besarnya untuk mencari hakikat kebenaran mutlak, terutama pada saat menjelang (ketika Muhammad bertafakur di Gua Hira, ia menyediakan perbekalan untuk tinggal beberapa hari) dan sesudah kerasulan.
  3. Ketika Muhammad dalam keraguan dan kebimbangan menghadapi kejadian-kejadian yang dilihatnya dalam mimpi (yang benar), Khadijah meyakinkan suaminya, bahwa dengan akhlaknya yang mulia, tak pernah berdusta dan menyakiti orang lain, mustahil ia akan diganggu oleh jin dan setan.
  4. Ketika Muhammad dalam kegelisahan dan kebingungan setelah menerima wahyu yang pertama, Khadijah menghibur dan meyakinkan hati suaminya bahwa ia akan menjadi nabi yang akan mengangkat derajat kaumnya dari lembah kehinaan dan kesesatan kepada kemuliaan dan kebahagiaan. Setelah hilang keraguan dan kecemasan Muhammad, Khadijah menanyakan perihal yang dialami suaminya kepada Waraqah bin Naufal. Waraqah menegaskan bahwa berdasarkan pengetahuannya dalam kitab Injil yang dipelajarinya, Muhammad akan menjadi seorang nabi.
  5. Ketika Muhammad menerima wahyu yang ke-dua, berupa perintah kerasulan, menyiarkan agama Allah dan ajaran tauhid kepada kaumnya, Khadijah adalah orang yang pertama yang percaya bahwa suaminya adalah Rasulullah, Khadijah menyatakan keislamannya tanpa ragu sedikitpun.
  6. Khadijah, dengan segenap potensinya : kekayaan, kebangsawanan, kemuliaan, ketegaran dan keteduhan, mendukung perjuangan dakwah Muhammad sampai akhir hayatnya.

(disarikan dari Sejarah Ringkas Nabi Muhammad SAW, Al Quran dan Terjemahnya)

The Lesson from Khadija Story

Khadijah, setelah kutafakuri
Aku memang tak pantas untukmu
Engkau terlampau agung bagiku
Engkau benar-benar memiliki potensi seorang Khadijah*
Padamu berkumpul : kecantikan, kecerdasan, kekayaan, kehanifan dan ketegaran

Sedang aku sangat jauh dari karakteristik Muhammad muda
Sebagai sosok yang layak membimbingmu
Ia yang memiliki keteguhan sikap
Sebagai kekuatan merubah keluarga dan masyarakat
Padanya berkumpul kekuatan, kecerdasan dan kejujuran

Dan aku hanya lelaki pengkhayal
Yang baru saja mencoba belajar meneladani Muhammad

Meski begitu perih kupupuskan harapku padamu
Aku cukup bahagia tlah mengenalmu
Engkau telah memberi pelajaran berharga yang tak akan kulupa :
Untuk mendapatkan Khadijah, Engkau harus menjadi Muhammad....

*) Khadijah memiliki pribadi yang luhur dan akhlak yang mulia. Dalam kehidupan sehari-hari senantiasa memelihara kesucian dan martabat dirinya. Ia menjauhi adat istiadat jahiliah pada waktu itu, sehingga oleh penduduk Mekah, ia diberi gelar ”At Thahirah”. Ia memiliki pikiran yang tajam, lapang dada, kuat semangat dan cita-citanya. Ia suka menolong orang-orang lemah dan yang hidup dalam kekurangan. Di samping itu ia adalah wanita yang pandai berbisnis. Perdagangannya sangat maju, sehingga ia terhitung sebagai wanita yang sangat kaya raya di Kota Mekah pada waktu itu.
Demikianlah kebesaran pribadi dan keluhuran budi wanita yang telah ditetapkan oleh Allah menjadi wanita pilihan pendamping Utusan Allah, yang akan memperbaiki akhlak kaumnya dan mengangkat kaumnya dari kegelapan dan kehinaan menuju terang benderang dan kemuliaan.

Menjelang Perpisahan

Khadijah, aku memang salah
Seharusnya tak pernah terlibat secara emosional
Tapi aku memilih untuk merasakan cinta
Dan kemudian kehilangan

Memang akan terasa sakit
Semakin mencintaimu semakin sakit
Tapi aku mulai merasa ikhlas
Ketika aku mengakui tak dapat membantumu lebih jauh

Tak ada yang bisa aku lakukan yang bisa menjamin kebahagiaanmu
Bahkan dengan mendampingimu selamanya

Tak ada yang dapat aku berikan
Kecuali doa dan kenangan (indah)

Ketika saatnya tiba, perpisahan pasti sangat menyedihkan
Meski pada akhirnya segalanya akan berubah menjadi kenangan


Inspired by One Child, Torey Hayden

Pasrah

Khadijah, Karena untuk mengerti hakikat cinta tidaklah mudah
Tuhan mempertemukan kita dengan orang yang salah
Sehingga kita bisa lebih memahami makna cinta
Sebelum berjumpa dengan pasangan yang sesungguhnya

Khadijah, Karena keterbatasan dan ketergesaan manusia
Apa yang kita cinta belum tentu baik untuk kita
Maka Tuhan telah menentukan setiap kita pasangannya
Sebagai keputusan sempurna yang penuh berkah

Khadijah,
Adakah jalan yang lebih indah dari pada pasrah?

Tempat kita Pulang Kelak

Khadijah, aku sempat terombang-ambing dalam cinta
Seolah tak percaya bahwa Tuhan telah menentukan pasangan kita

Mengapa kita begitu khawatir kehilangan untuk sesuatu yang telah ditetapkan?
Tapi merasa begitu tentram untuk sesuatu yang mesti diperjuangkan

Khadijah, kita mesti mengingat akhirat
Tempat kita pulang kelak...

Malu

Khadijah, aku sering merasa malu
Ketika banyak persoalan umat yang perlu kita pecahkan bersama
Aku malah mengingatmu...

Friday, August 3, 2007

Semakin Parah

Khadijah, apakah keadaanku sudah sangat parah?*
Frekuensi mengingatmu semakin tinggi
Engkau hampir selalu hadir di setiap kesadaranku

(Ya Allah, ampuni hamba-Mu yang lemah ini)


*) Dr Donatella Marazziti, a psychiatrist at the University of Pisa advertised for twenty couples who'd been madly in love for less than six months. She wanted to see if the brain mechanisms that cause you to constantly think about your lover, were related to the brain mechanisms of Obsessive-Compulsive Disorder.

By analysing blood samples from the lovers, Dr Marazitti discovered that serotonin levels of new lovers were equivalent to the low serotonin levels of Obsessive-Compulsive Disorder patients. (The Science of Love, www.youramazingbrain.org)

Thursday, August 2, 2007

26 tahun Sudah

Khadijah, ternyata 26 tahun masih belum membuatku menjadi dewasa
Aku masih belum mampu bertanggung jawab sepenuhnya
Kepada umat, keluarga, bahkan kepada diriku sendiri

Khadijah, 26 tahun sudah
Dan aku masih saja seorang lelaki pengkhayal*

Khadijah, 26 tahun sudah
Dan aku masih saja seorang lelaki pengecut**

Maafkan...

*) Termasuk mengkhayalkanmu
**) Pengecut meski untuk sekedar berucap cinta

Keliru?

Khadijah, maafkan aku jika selama ini keliru*
Menganggapmu jatuh cinta padaku

Kadang efek cinta memang seperti ini
Membuat seseorang terlalu percaya diri


*) Keliru, lagu yang dinyanyikan Ruth Sahanaya