Sebuah Pilihan

Khadijah, jujur saja
Kesendirianku adalah pilihan
Dengan mengabaikan kesempatan dan tawaran

Dan Engkau adalah salah satu alasan
Membuatku bertahan dalam kesendirian

Kencan Ilmiah

Malam ini, aku cukup bisa melupakanmu, Khadijah
Aku diundang menghadiri kencan ilmiah
Mengajar manajemen dan ilmu komputer untuk gadis-gadis kuliah
Tentunya mereka cantik-cantik, astaghfirullah...

Tafsir Mimpi

Khadijah, semalam sebelum tidur aku berdoa
Agar ditunjukkan apakah Engkau jodohku atau bukan

Lalu aku bermimpi melihat seekor ular hitam berkepala putih
Aku mencoba menafsirnya
Bahwa syaitan telah menyusup ke dalam dadaku dengan berdalih cinta*

Siangnya mimpi itu membuatku tertawa
Di dekat Jl. Ganesa aku melihat kuda putih berkepala hitam
Menggelikan bukan?

Malamnya, Engkau membuatku cemburu
Seseorang menjemputmu!

Jadi, sedikit demi sedikit telah aku pecahkan tafsir mimpi itu...


*) Dalam hadits disebutkan bahwa syaitan/jin bisa menampakan diri dalam wujud ular.
**) Di Jl. Ganesa terdapat penyewaan kuda tunggangan bagi anak-anak.

Khadijah, Aku Begitu Ketakutan

Jika nanti kita mati*, Khadijah
Adakah sesuatu yang layak dibanggakan di hadapan Allah
Sebab kalau kita renungi
Kita masih terlampau sibuk mengejar duniawi

Sungguh, mengingat itu membuatku begitu ketakutan
Tidakkah Engkau begitu?


*) Terinspirasi saat Engkau mengatakan "mati aku". Ungkapanmu yang paling tidak aku sukai. Mengapa tidak Kau katakan "Laa khaula walaa quwwata illaa billahi"?

Cinta yang Kekal

Khadijah,
Segala sesuatu yang tak dinisbatkan kepada Allah akan musnah
Begitu juga cinta

Yang kekal hanyalah cinta kepada-Nya
Cinta kepada orang yang mencintai-Nya
Dan cinta kepada sesuatu yang mengantarkan cinta pada-Nya

Aku Sering Khawatir

Aku sering khawatir, Khadijah
Engkau jatuh sakit karena terlalu lelah
Tapi yang lebih mengkhawatirkan
Engkau melalaikan shalat tertelan kesibukan

Jakarta, Mei 2007

Addu'aa li Khaadijah

Yaa Mughiits,
Laa tadarhaa fardan
wa anta khairul waaritsiin*
Allahumma ib'ats lahaa ba'lan shaalihan

Wahai Yang Maha Pemberi pertolongan,
Jangan biarkan ia sendirian
sesungguhnya Engkau sebaik-baiknya pewaris
Ya Allah, utuslah baginya suami yang salih

*) Digubah dari do'a Nabi Zakariya : "Laa tadarnii fardan wa anta khairul waaritsiin"

Cinta Itu Tidak Buta

Khadijah, aku percaya
Cinta itu tidak buta
Ia hanya menutup satu mata
Dan membiarkan satu mata lagi terbuka

Apa Kata Mereka Kelak

Khadijah, mengapa kita yang terpilih dalam sampling acak cinta
Apa kata mereka kelak

Apakah demi kebenaran cinta
Kita akan berpura-pura bebal menutup telinga dan mata?

Jalaran Kulina?

Khadijah, aku sering bertanya
Mengapa Engkau mampu menyusup ke dalam dada

Apakah memang cinta tumbuh karena sering berjumpa?*


*) Seperti peribahasa Jawa : Witing tresna jalaran kulina

Jangan-Jangan Semua Itu Hanya Nafsu

Khadijah, maafkan aku
Jika beberapa hari ini aku terkesan menjauh
Aku hanya mencoba merenungi cinta padamu
Jangan-jangan itu semua hanya nafsu

Khadijah, maafkan aku
Beri aku waktu...

Kita Mesti Bertanya

Khadijah, Kita mesti bertanya
Jika cinta tidak membawa kita pada Sang maha Pencinta

Ketika Engkau Terbangun

Khadijah, ketika Engkau terbangun dan merasa sendiri
Tak tahukah, ada seorang lelaki yang terjaga semalaman mengingatmu

Bukan Kakek Segala Tahu

Khadijah, tidakkah kau mengerti
Aku bukan kakek segala tahu*

*) Kakek Segala Tahu adalah seorang tokoh dalam buku fiksi "Wiro Sableng - Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212", karya Bastian Tito.

Aku pantas menjelaskan kepada Khadijah, sebab sepertinya ia menganggapku seorang yang tahu banyak dalam bidang teknik, ekonomi, manajemen dan keuangan, jika ia tidak menganggapku seorang jenius :) Padahal aku hanya tahu sedikit dan hanya sekedar mengikuti pola pikirnya dalam berdiskusi.

Sudahkah Engkau Sampai di Rumah

Aku sempatkan menanyakan sudahkah Engkau sampai di rumah
"Alhamdulillah sudah"

Dan aku baru bisa berangkat tidur dengan tenang, Khadijah...

Sampai Tengah Malam

Khadijah, sampai tengah malam kita berdua
Tak tahukah Engkau, sedari tadi setan menggoda

Aku berusaha tak menatap wajahmu
Dan tak sepori pun aku menyentuhmu

Bukan karena aku tak menyukaimu
Justru karena aku sangat mencintaimu

Sehingga tak rela merusak keagungan cinta
Hanya demi kesenangan sementara