Khadija & 'Aisya World

This blog is dedicated for the woman who becomes Khadija & 'Aisya in my life

Monday, January 21, 2008

Secangkir Diskusi Panas

'Aisyah, ia memojokkanku dengan perkataannya
Bahwa ketidakpastian lah yang memusnahkan cinta
Aku berkata, cinta lah yang mencoba membuat sesuatu menjadi pasti

Ia sekali lagi memojokkanku pada ruang yang teramat personal
Memaksaku segera membunuh mimpinya, atau ia yang akan mewujudkannya
Aku menjawab, semua akan dimudahkan sesuai takdirnya*

Karena semua telah ditetapkan dengan sempurna**
Dan kepastian adalah milik-Nya, apa yang mesti ditakutkan?***

*) Dari Ali bin Abi Thalib, sesungguhnya Nabi bersabda, ''Setiap orang dari kalian telah ditentukan tempatnya di Surga atau di Neraka. Seseorang bertanya, 'Kenapa kita tidak pasrah saja, wahai Rasulullah?' Beliau menjawab: 'Jangan, akan tetapi berbuatlah karena masing-masing akan dimudahkan”. Kemudian beliau membaca ayat, AI-Lail: 5, 'Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa.'' (HR Bukhari). Dalam riwayat Muslim dengan lafahz ''Masing-masing dimudahkan sesuai takdirnya.''

**) ''Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi? Bahwasanya yang demikaan itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfudz). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.'' (Al-Hajj: 70). Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiallahu'anhuma berkata, ''Saya mendengar Rasulullah bersabda, 'Allah telah menulis ketentuan seluruh makhluk sebelum menciptakan langit dan bumi selang waktu lima puluh ribu tahun.'' (HR. Muslim)

***) ''Tiada suatu musibahpun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya, sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan kepadamu dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri'' (Al-Hadid:22-23)



1 Comments:

  • At January 22, 2008 at 4:17 PM , Blogger Sekuntum Mawar said...

    Wahai Sadewa,

    Dari seorang peragu
    Tlah kusesap madu berbau langu
    Hingga lidahku kelu
    dan hatiku membeku

    Tahukah Kau,
    Madu itu masih menyisakan rasa empedu yang sering membuatku sendu

    Namun, itu semua membuatku tahu
    Ternyata ada ketakutan semu
    yang membuat seseorang ragu

    Engkau benar,
    Ketakutan itu tidaklah perlu
    Jika Kita berserah pada Sang Maha Tahu
    Karena Aku pun begitu
    Tlah berserah pada Sang Maha Tahu

     

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home