Ketika Jarak Tak Bisa Ku Taklukan

Tuhan, ketika jarak tak bisa ku taklukan*
Aku hanya bisa menitipkan...


*) Perjauhan kedua kami: Bandung - Solo, sebelumnya Bandung - Bekasi.

Yang Terbaik

Di langkah-langkah awal, aku berucap padamu,
"Maafkan aku yang belum mampu memberikan yang terbaik"

Lalu Engkau mengatakan, "Mohon jangan ucapkan kata-kata itu lagi
Kita sudah berusaha yang terbaik.
Dapat menjelmakan niat ibadah bersamamu merupakan anugerah
Tak ada sesuatu yang terbaik,
kecuali yang diberikan dengan sepenuh hati"

Tuhan, terima kasih
Engkau telah memberikan yang terbaik untukku...

Kini

'Aisyah, aku paham yang Kau butuhkan kini
0% puisi, 100% aksi...

Engkau lah Orangnya

Aku memilihmu, Aisyah
Lalu kutanyakan kepada Tuhan
Dan aku mendapat jawabnya
Memang Engkau lah orangnya...

Saat Waktu Begitu Cepat Berjalan

‘Aisyah, hari ini aku merasa waktu begitu cepat berjalan

Ketika fajar kulihat bulan sudah lagi setengah semangka

Lalu siang ini kutemukan selembar uban di kepala

Dan Kau lihat, aku masih juga berjalan di tempat

‘Aisyah, betapa menyedihkan ketika waktu begitu cepat berjalan

Dan aku masih belum menemukan apa yang bisa dibanggakan di hadapan Tuhan…

Di Penghujung Sya'ban

'Aisyah, aku menemuimu di penghujung Sya'ban
Mengambil kado istimewa untuk seseorang yang ikhlas mendoakan kita*
Aku tak banyak berbincang hanya mengucapkan selamat Ramadhan
Juga meminta maaf, aku telah banyak berbuat salah dan khilaf

Semoga Allah selalu mencintaimu
Karena cintamu pada saudaramu...

*) Di gang dekat rumah kami, ada tempat mangkal emang tukang sampah yang sembari bekerja selalu mendoakan orang-orang yang lewat di sampingnya. Karena kabaikannya kami ingin memberikan sedikit hadiah sekedar ucapan terima kasih.

Selamat Hari Lahir

"Selamat hari lahir, Aisyah"
Kutitipkan pada angin yang berlalu
Aku tak peduli meski Kau tak mendengarnya
"Semoga keberkahan ada pada mu selalu"